Aplikasi Berbagai Penambahan Pupuk Organik dan Penggunaan Mulsa Terhadap Produksi Benih Kentang Varietas Granola Kembang
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Produksi kentang nasional saat ini hanya sebesar 1.314.650 ton dan luas tanam 68.223 ha, sedangkan produktivitasnya 19,27 ton/ha. Kondisi ini bisa dikatakan belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri Indonesia, ini disebabkan bahwa jumlah penduduk Indonesia sekarang berjumlah 270,20 juta jiwa. Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi kentang agar meningkat adalah dari faktor budidayanya diantaranya pemupukan dan penggunaan mulsa agar menghasilkan benih yang bermutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Aplikasi Berbagai penambahan pupuk organik dan penggunaan mulsa terhadap produksi benih kentang varietas granola kembang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah penambahan pupuk oganik yang terdiri atas tanpa pupuk organik (P0), 20 ton/ha pupuk kandang kambing kulit kopi (P1), 20 g ton/ha pupuk organik kascing (P2), dan 2 ton/ha pupuk organik pabrikan (P3). Faktor kedua adalah penggunaan mulsa plastik hitam perak (M1) dan tidak menggunakan mulsa plastik hitam perak (M2). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan penambahan pupuk organik pabrikan menghasilkan tinggi tanaman tertinggi sebesar 147,70 cm pada umur 56 HST, jumlah daun tertinggi pada umur 28 HST sebesar 25,70 helai dan jumlah umbi pertanaman tertinggi sebesar 18,90 umbi. Perlakuan penggunaan mulsa plastik hitam perak dapat meningkatkan tinggi tanaman umur 14 HST sebesar 10,24 cm, namun pada umur 42 HST dan 56 HST tanaman kentang tanpa diberi mulsa mempunyai tinggi tanaman tertinggi berturut-turut sebesar 73.80 cm dan 136.15 cm. Produksi umbi pertanaman serta produksi umbi per plot dan perhektar diperoleh paling banyak pada perlakuan yang tidak menggunakan mulsa PHP yaitu berturut-turut sebesar 18,65 g, 582,45 g, 13,74 kg dan 6,55 ton/ha.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Badan Pusat Statistik. (2021). Kependudukan Indonesia. Retrieved from https://www.bps.go.id/#:~:text=BPS %3A%20270%2C20%20juta%20Pen duduk,mewujudkan%20Satu%20Data
Basuki, B., Sari, V. K., & Mandala, M. (2022). Pemanfaatan Bahan Organik Sebagai Solusi Solum Tanah Dangkal di Desa Slateng Kecamatan Ledokombo Kaki Gunung Raung. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 5(1), 208-213. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v5i1.1407
Faisal, P. (2006). Pengaruh Produktivitas Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) Berdasarkan Suhu Udara dan Radiasi Surya (Thesis). Retrieved from https://repository.ipb.ac.id/handle/
Hadisoeganda, W. W., Asandhi, A. A., Duriat N., & Gunadi, D. (2009). Pengkajian Perbenihan Kentang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Prosiding Dalam Mendukung Ketahanan Pangan, Perbaikan Nutrisi, Dan Kelestarian Lingkungan. Retrieved from http://digilib.litbang.pertanian.go.id
Idawati, N. (2012). Pedoman Lengkap Bertanam Kentang. Yogyakarta, Indonesia: Pustaka Baru Press.
Mahmood, M. M., Farooq, K., Hussain A., & Sher, R. (2002). Effect of Mulching on Growth and Yield of Potato Crop. Asian Journal of Plant Sciences, 1, 132–133. https://doi.org/10.3923/ajps.2002.132.133
Ma'rufah, S., Rusdiana, R. Y. & Sari, V. K. (2020). Pemanfaatan Vinasse sebagai Pupuk Organik Cair untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Bunga Kol (Brassica var Botrytis L.). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 20(1), 18-24. https://doi.org/10.25181/jppt.v20i1.1552
Petro Kimia Gresik. (2015). Rahasia Keunggulan Petrroganik. Retrieved from http://petroganik.com/2015/11/23/rahasia-keunggulan-petroganik/
Putro, A. T. A. (2010). Budidaya Tanaman Kentang (Solanum tuberosum. L) di Luar Musim Tanam. Retrieved from https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/15615/MzA2NDc=/Budidaya-tanaman-kentang-Solanum-Tuberosum-Ldi-luar-musim-tanam-abstrak.pdf
Pertami, R. R. D., Eliyatiningsih, E., Salim, A., & Basuki, B. (2022). Optimasi Penggunaan Lahan Berdasarkan Kelas Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Cabai Merah Di Kabupaten Jember. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 9(1), 163–170. https://doi.org/10.21776/ub.jtsl.2022.009.1.18
Setjen Pertanian. (2019). Statistik Konsumsi Pangan. Retrieved from http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id /epublikasi/StatistikPertanian/2018/Konsumsi/Statistik_Konsumsi_Pangan _Tahun_2018/files/assets/basichtml/page56.html
Soares, A., & Purwaningsih, O. (2016). Pengaruh Pemberian Pupuk Kascing Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Kedelai (Glycine max L. Merrill) Di Lahan Pasir Pantai. Retrieved from http://repository.upy.ac.id/117/
Sukri, Z., Firgiyanto, R., Sari, V. K., & Basuki. (2019). Kombinasi Pupuk Kandang Sapi, Asam Humat, dan Mikoriza terhadap Infeksi Akar Bermikoriza Tanaman Cabai dan Ketersediaan Unsur Hara Tanah Udipsamments. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 19(2), 141-145 https://doi.org/10.25181/jppt.v19i2.1450
Sutetjo, M. (1991). Pengantar Ilmu Tanah (1st ed.). Jakarta, Indonesia: Rineka Cipta
Utomo, P. (2013). Pengaruh Dosis Pupuk Petroganik dan Pupuk ZA Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard) Varietas Baby Sweet. Cendikia, 11(1), 63-69. https://123dok.com/document/q53164gz-jurnal-cendekia-vol-jan-issn.html
Utomo, R. R., Suryanto, A., & Sudiarso. (2013). Penggunaan Mulsa Dan Umbi Bibit (G4) Pada Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Varietas Granola. Jurnal Produksi Tanaman, 1(1): 9-15. https://dx.doi.org/10.21176/protan.v1i1.2