Karakteristik Mi Kering Glukomanan dengan Variasi Konsentrasi Glukomanan dan Jumlah Penambahan Air Kapur Sirih
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Glukomanan adalah salah satu senyawa utama umbi porang yang bersifat hidrokoloid kuat, rendah kalori dan merupakan serat pangan larut air. Salah satu pemanfaatan glukomanan adalah diolah menjadi mi kering. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi glukomanan dan jumlah air kapur sirih terhadap sifat-sifat mi glukomanan kering dan menentukan mi kering glukomanan yang disukai panelis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Blok Lengkap (RBL) faktorial yaitu konsentrasi glukomanan (6%, 9%, 12% b/v) dan jumlah air kapur sirih (5%, 10%, 15% v/v). Analisis hasil penelitian meliputi pengujian sifat fisik (warna dengan chromameter, elastisitas, daya rehidrasi, tekstur), pengujian sifat kimia (kadar air, abu, protein), dan kesukaan organoleptik (rasa, tekstur, aroma dan warna). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa konsentasi glukomanan makin tinggi berpengaruh terhadap peningkatan total perbedaan warna, meningkatkan kekompokan (cohesiveness) mi, serta meningkatkan skor kesukaan warna dan rasa, namun tidak berpengaruh terhadap tingkat kecerahan, elastisitas, daya rehidrasi, tekstur (hardness, fracture, dan chewiness), kadar air, kadar abu, kadar protein, aroma, dan tekstur. Makin tinggi jumlah air kapur cenderung meningkatkan daya rehidrasi mi serta meningkatkan skor kesukaan organoleptik (warna, rasa, dan aroma), namun tidak berpengaruh terhadap kecerahan, total perbedaan warna, elastisitas, tekstur (hardness, fracture, chewiness, dan cohesiveness), kadar air, abu, protein, dan kesukaan tekstur. Produk mi kering glukomanan terbaik diperoleh dengan penggunaan glukomanan 12% dan jumlah penambahan air kapur 15 mL.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Barak, S., Mudgil, D., & Khatkar, B. S. (2014). Effect of compositional variation of gluten proteins and rheological characteristics of wheat flour on the textural quality of white salted noodles. International Journal of Food Properties, 17(4), 731–740. https://doi.org/10.1080/10942912.2012.675611
Biyumna, U. L., Windrati, W. S., & Diniyah, N. (2017). Karakteristik mie kering terbuat dari tepung sukun (Artocarpus altilis) dan penambahan telur. Jurnal Agroteknologi, 11(1), 23. https://doi.org/10.19184/j-agt.v11i1.5440
Camps, S. G., Lim, J., Koh, M. X. N., & Henry, C. J. (2021). The glycaemic and insulinaemic response of pasta in chinese and indians compared to asian carbohydrate staples: Taking spaghetti back to asia. Nutrients, 13(2), 1–10. https://doi.org/10.3390/nu13020451
Chandra, M. V., & Shamasundar, B. A. (2015). Texture profile analysis and functional properties of gelatin from the skin of three species of fresh water fish. International Journal of Food Properties, 18(3), 572–584. https://doi.org/10.1080/10942912.2013.845787
Fadhlurrohman, I., Setyawardani, T., & Sumarmono, J. (2023). Karakteristik Warna (Hue, Chroma, Whiteness Index), Rendemen, dan Persentase Whey Keju dengan Penambahan Teh Hitam Orthodox (Camellia sinensis var. assamica). JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi Dan Industri Pangan UNISRI), 8(1), 10–19. https://doi.org/10.33061/jitipari.v8i1.8133
Faridah, A. (2013). Uji Organoleptik Mi Basah Substitusi Mocaf (Modified Cassava Flour) Pengaruh Tepung Porang Dan Air. In Prosiding Seminar Nasional Peranan Teknologi Pangan dan Gizi Dalam Meningkatkan Mutu, Keamanan dan Kehalalan Produk Pangan Lokal, Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan (PATPI) cab. Sumatera Barat. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas. http://repository.unp.ac.id/520/
Faridah, A., & Widjanarko, S. B. (2014). Penambahan tepung porang pada pembuatan mi dengan substitusi tepung mocaf (Modified cassava flour). J. Teknol. Dan Industri Pangan, 25(1), 98–105. https://doi.org/10.6066/jtip.2014.25.1.98
Fraeye, I., Doungla, E., Duvetter, T., Moldenaers, P., Van Loey, A., & Hendrickx, M. (2009). Influence of intrinsic and extrinsic factors on rheology of pectin-calcium gels. Food Hydrocolloids, 23(8), 2069–2077. https://doi.org/10.1016/j.foodhyd.2009.03.022
Guna, F. P. D., Bintoro, V. P., & Hintono, A. (2020). Pengaruh Penambahan Tepung Porang sebagai Penstabil terhadap Daya Oles, Kadar Air, Tekstur, dan Viskositas Cream Cheese. Jurnal Teknologi Pangan, 4(2), 88–92. https://doi.org/10.14710/jtp.2020.26740
Haliza, W., Kailaku, S. I., & Yuliani, S. (2012). Penggunaan Mixture Response Surface Methodology Pada Optimasi Formula Brownies Berbasis Tepung Talas Banten (Xanthosama undipes K. Koch) Sebagai Alternatif Sumber Serat. J. Pascapanen, 9(2), 96–106. http://dx.doi.org/10.21082/jpasca.v9n2.2012.96-106
Han, L., Cheng, Y., Zhang, Q., Ma, H., Tatsumi, E., & Li, L. (2014). Synergistic effects of calcium hydroxide and konjac glucomannan (KGM) on the thermomechanical properties of buckwheat flour and the quality of buckwheat noodles. Journal of Texture Studies, 45(6), 420–429. https://doi.org/10.1111/jtxs.12093
Handayani, T., Aziz, Y. S., & Herlinasari, D. (2020). Pembuatan dan uji mutu tepung umbi porang (Amorphophallus Oncophyllus Prain) di Kecamtan Ngrayun. MEDFARM: Jurnal Farmasi Dan Kesehatan, 9(1), 13–21. https://doi.org/10.48191/medfarm.v9i1.27
Huang, M., Kennedy, J. F., Li, B., Xu, X., & Xie, B. J. (2007). Characters of rice starch gel modified by gellan, carrageenan, and glucomannan: A texture profile analysis study. Carbohydrate Polymers, 69(3), 411–418. https://doi.org/10.1016/j.carbpol.2006.12.025
Impaprasert, R., Piyarat, S., Sophontanakij, N., Sakulnate, N., Paengkanya, S., Borompichaichartkul, C., & Srzednicki, G. (2017). Rehydration and textural properties of dried konjac noodles: Effect of alkaline and some gelling agents. Horticulturae, 3(1), 1–10. https://doi.org/10.3390/horticulturae3010020
Indiarto, R., Nurhadi, B., & Subroto, E. (2012). Kajian karakteristik tekstur (Texture Profil Analysis) dan organoleptik daging ayam asap berbasis teknologi asap cair tempurung kelapa. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 5(2), 106–116. https://doi.org/10.20961/jthp.v0i0.13562
Irmayanti, & Irhami. (2022). The Effect of Calcium Hydroxide (Ca(OH)2 Concentration and Soaking Time on The Quality of Wak Banana Hump Chips. Serambi Journal of Agricultural Technology, 4(1), 8–16. https://doi.org/10.32672/sjat.v4i1.4257
Jirukkakul, N. (2021). Improvement of physical properties and phenolic compounds of egg noodles by banana pulp and peel flour fortification. Food Research, 5(4), 14–20. https://doi.org/10.26656/fr.2017.5(4).671
Kartika, B., Hastuti, P., & Supartono, W. (1998). Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan Dan Gizi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta, 10314.
Kaya, A. O. W., Suryani, A., Santoso, J., & Rusli, M. S. (2015). Karakteristik dan struktur mikro gel campuran semirefined carrageenan dan glukomanan. J. Kimia Dan Kemasan, 37(1), 19–28. http://dx.doi.org/10.24817/jkk.v37i1.1808
Lawalata, V. N., Tanudin, T., & Lopulalan, C. G. C. (2017). Pengaruh konsentrasi larutan kapur (CaOH)2) dan lama perebusan terhadap mutu tortilla jagung. AGRITEKNO, Jurnal Teknologi Pertanian, 6(2), 33–38. https://doi.org/10.30598/jagritekno.2017.6.2.33
Mandei, J. H., & Nuryadi, A. M. (2017). Pengaruh cara perendaman dan jenis kentang terhadap mutu keripik kentang. Jurnal Penelitian Teknologi Industri, 9(2), 123–136. https://dx.doi.org/10.33749/jpti.v9i2.3516
Panjaitan, T. W. S., Rosida, D. A., & Widodo, R. (2017). Aspek mutu dan tingkat kesukaan konsumen terhadap produk mie basah dengan substitusi tepung porang. Heuristic, 14(01), 1–16. https://doi.org/10.30996/he.v14i01.1040
Patria, D. G., Sutrisno, A., Sukamto, S., & Lin, J. (2022). Process optimization in the development of porang glucomannan (Amorphophallus mulleri B.) incorporated into the restructured rice using a pasta extruder: physicochemical properties, cooking characteristics, and an estimated glycemic index. Food Science and Technology (Brazil), 42, 1–9. https://doi.org/10.1590/fst.03021
Putri, P. A. V. S. (2022). Manfaat Dan Pengembangan Teknologi Umbi Porang (Amorphophallus Muelleri Blume) Melalui Metode Pengeringan. Jurnal Integrasi Obat Tradisional, 2(1), 26–30. https://doi.org/10.36733/usadha.v2i1.3424
Rahmawati, S. H., Untari, D. S., Herdiana, N. H., & Inke, L. A. (2021). Pengaruh penambahan tepung porang pada proses pembuatan mi ikan patin sebagai gelling agent. Fisheries Of Wallacea Journal, 2(2), 70. https://doi.org/10.55113/fwj.v2i2.791
Ramlah. (1997). Sifat Fisik Adonan Mie dan Beberapa Jenis Gandum dengan Penambahan Konsui, Telur dan Ubi Kayu. Tesis, Universitas Gadjah Mada.
Rani, M. V. P., & Susanto, W. H. (2015). Pengaruh lama pengukusan serta proporsi tepung mocaf dan pasta labu kuning terhadap sifat fisik kimia organoleptik kerupuk cekeremes. Pangan Dan Agroindustri, 3(3), 1062–1070. https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/229/236
Rejeki, F. S., Wedowati, E. R., Puspitasari, D., Kartika, J. W., & Revitriani, M. (2021). Proportion of taro and wheat flour, and konjac flour concentration on the characteristics of wet noodles. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 733(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/733/1/012075
Rosida, D. F., Sarofa, U., & Aliffauziah, D. (2022). Characteristics of non-gluten noodles from modified cocoyam (Xanthosoma sagittifolium) and porang (Amorphophallus oncophyllus). Italian Journal of Food Science, 34(1), 13–23. https://doi.org/10.15586/ijfs.v34i1.2080
Saftner, R. A., Bai, J., Abbott, J. A., & Lee, Y. S. (2003). Sanitary dips with calcium propionate, calcium chloride, or a calcium amino acid chelate maintain quality and shelf stability of fresh-cut honeydew chunks. Postharvest Biology and Technology, 29(3), 257–269. https://doi.org/10.1016/S0925-5214(03)00041-3
Septiawan, A. R., Darma, G. C. E., & Aryani, R. (2021). Pembuatan dan Karakterisasi Glukomanan dari Umbi Porang (Amorphophallus muelleri Blume.) sebagai Bahan Pengikat Tablet. Prosiding Farmasi, 7(2), 508–515. http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.29642
Setyono, R. N., Wasi, A., Rahmawati, Y., & Taufany, F. (2021). Pra -desain pabrik konnyaku dari tepung glukomanan umbi porang. Jurnal Teknik ITS, 10(2), 171–176. https://doi.org/10.12962/j23373539.v10i2.69690
Sihmawati, R. R., Dwi Agustiyah Rosida, D. A. R. D. A. R., & Panjaitan, T. W. S. (2019). Evaluasi Mutu Mie Basah Dengan Substitusi Tepung Porang Dan Karagenan Sebagai Pengenyal Alami. Heuristic, 16(1). https://doi.org/10.30996/he.v16i1.2485
Siregar, N. E., Setyohadi, & Nurminah, M. (2015). Pengaruh konsentrasi kapur sirih ( Kalsium hidroksida ) dan lama perendaman terhadap mutukeripik biji durian. Jurnal Rekayasa Pangan Dan Pertanian, 3(2), 193–197.
Sudarmadji, S., Haryono, B., & Suhardi, S. (2003). Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberti, Yogyakarta.
Wardani, N. E., Subaidah, W. A., & Muliasari, H. (2021). Ekstraksi dan Penetapan Kadar Glukomanan dari Umbi Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Menggunakan Metode DNS. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3(3), 383–391. https://doi.org/10.25026/jsk.v3i3.574
Widjanarko, S. B., & Suwasito, T. S. (2014). Pengaruh lama penggilingan dengan metode Ball Mill terhadap rendemen dan kemampuan hidrasi tepung porang (Amorphophallus muelleri Blume). Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 2(1), 79–85. https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/24
Widjanarko, S. B., Widyastuti, E., & Rozaq, F. I. (2015). Pengaruh lama penggilingan tepung porang (Amorphophallus muelleri Blume) dengan metode Ball Mill (Cyclone Separator) terhadap sifat fisik dan kimia tepung porang. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 3(3), 867–877. https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/208
Windyastari, C., Wignyanto, & Putri, W. I. (2012). Pengembangan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai manisan kering dengan kajian konsentrasi perendaman air kapur (Ca(OH)2) dan lama waktu pengeringan. Jurnal Industri, 1(3), 195–203. https://industria.ub.ac.id/index.php/industri/article/view/122
Yang, J., Zhu, S., Ren, W., Liang, H., Li, B., & Li, J. (2024). Constructing gellan gum/konjac glucomannan/wheat fiber composite hydrogel to simulate edible cartilage by ionic cross-link and moisture regulation. Food Research International, 187(July), 10–14. https://doi.org/10.1016/j.foodres.2024.114329
Yunus, R., Syam, H., & Jamaluddin P, J. P. (2017). Pengaruh persentasi dan lama perendaman dalam larutan kapur sirih Ca(OH)2 terhadap kualitas keripik pepaya (Carica papaya L.) dengan vaccum frying. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 3, 221. https://doi.org/10.26858/jptp.v3i0.5721
Zhang, Z., Zhang, Y., Tao, X., Wang, Y., Rao, B., & Shi, H. (2023). Effects of Glucomannan Supplementation on Type II Diabetes Mellitus in Humans: A Meta-Analysis. Nutrients, 15(3). https://doi.org/10.3390/nu15030601
Zhao, D., Zhou, Y., Liu, H., Liang, J., Cheng, Y., & Nirasawa, S. (2017). Effects of dough mixing time before adding konjac glucomannan on the quality of noodles. Journal of Food Science and Technology, 54(12), 3837–3846. https://doi.org/10.1007/s13197-017-2831-1
Zhou, Y., Cao, H., Hou, M., Nirasawa, S., Tatsumi, E., Foster, T. J., & Cheng, Y. (2013). Effect of konjac glucomannan on physical and sensory properties of noodles made from low-protein wheat flour. Food Research International, 51(2), 879–885. https://doi.org/10.1016/j.foodres.2013.02.002