Alat Pembuat Pupuk Cair Otomatis dari Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Berbasis Mikrokontroller
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Potensi produksi kelapa sawit yang besar di provinsi Lampung memiliki dampak terhadap peningkatan produksi bahan sisa yang tidak terolah salah satunya adalah tandan kosong kelapa sawit (TKKS). TKKS dikategorikan sebagai limbah padat organik yang mempuyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Namun dalam proses pembuatan pupuk organik ini mempunyai beberapa kendala salah satunya waktu penguraian (dekomposisi) tkks yang lambat yang berdampak pada kebutuhan lahan untuk proses tersebut semakin luas dan biaya yang dikeluarkan juga semakin besar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan menggunakan teknologi yang terintegrasi dan sistem terpadu guna mempermudah dalam pembuatan pupuk selama proses dekomposisi. Alat ini mengaduk bahan secara otomatis dan memiliki sensor suhu untuk memprediksi tinggi dan rendahnya suhu pada proses dekomposisi. Rancangan alat ini berhasil dirancang dan dilakukan pengujian menggunakan air di dalam wadah penampungan ( selama 5 hari ) sehingga menghasilkan kinerja alat pengaduk sebesar 68% dengan kecepatan respon alat dalam mengaduk ialah ± 1 mS. Persentase kinerja 99,8% untuk pompa pengaduk dan respon penyalaan kran otomatis sebesar ± 1 mS.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Eka, N. (2000). Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit sebagai sumber bahan kimia. Warta PPKS 2000, 8(3): 137-144.
Dwicaksono, M. R. B., Suharto, B., & Susanawati, L. D. (2013). Pengaruh penambahan effective microorganisme pada limbah cair industri perikanan terhadap kualitas pupuk cair organik (Effect of effective microorganisms additions on the wastewater from fishing industry for organik liquid fertilizers). Jurnal Sumberdaya Alam & Lingkungan, 7–11.
Joewono, A. & Agustine, L. (2015). Otomatis-elektrik tenaga surya untuk pengolahan sampah organik .Seminar Nasional Energi Telekomunikasi dan Otomasi (SNETO)-ISBN 978-602-73246-0-2
Nurisman, H. D. (2019). Alat Pengolah ampas tahu menjadi pupuk cair organik dengan pengepresan pneumatik dilengkapi pengisian bahan otomatis. 193–200.
Saraswati, R., & Heru, R. (2017). Percepatan proses pengomposan aerobik menggunakan biodekomposer / Acceleration of aerobic composting process using biodecomposer. Perspektif, 16(1), 44–57.
Simatupang, H., Nata, A., & Herlina, N. (2012). Studi isolasi dan rendemen lignin dari tandan kosong kelapa sawit (Tkks). Jurnalnteknik Kimia USU, 1(1), 20–24.
Sucipto, E., & Hendariyono, J. (2018). Rancang Bangun Alat Disck Granulator Skala Laboratorium Pembuatan Pupuk Granul Organik Mikro Organisme Lokal ( MOL ).. Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2018, ISBN: 978-602-14917-5-1. hal 213–220
Supriatna A. S., Putri, R. I., & Nanik H. (2015). Pada Proses Pembuatan Pupuk Organik. Jurnal ELTEK, 13(01), 1–10.
Warsito, J., Mulyani, S., & Mustapa, K. (2016). Fabrication of Organik Fertilizer From Waste of Oil Palm Bunches. J. Akademika Kim. 5(1), 8–15.